Rabu, 19 Oktober 2011

Makalah Pala


BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Indonesia memiliki berbagai macam hasil bumi yang menjadi incaran para penjajah. Salah satunya, buah pala. Buah pala di Indonesia yang terkenal berasal pulau Banda Naira. Banda Naira, pulau di wilayah timur Indonesia ini merupakan penghasil buah pala terbaik di dunia. Di pulau yang sempat menjadi tempat pengasingan dua tokoh nasional, Bung Hatta dan Sjahrir ini, bisa dikatakan menjadi tempat sejarah Indonesia bermula.
Pala dikenal sebagai buah yang digunakan untuk menambah cita rasa makanan, menjaga daging tetap baik dalam waktu lama jika dibalurkan pala sebelum disimpan, hingga umumnya, pala dikenal sebagai penyedap atau pengawet alami. Namun, pada kenyataannya, buah pala menyimpan khasiat lain, baik untuk kecantikan, kesehatan, dan penenang.

B. Tujuan
1.    Untuk mengetahui buah pala.
2.    Untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari buah pala.
3.    Untuk mengetahui cara mengolah buah pala.
4.    Untuk mengetahui buah pala yang berkualitas.

C. Manfaat
1. Mengetahui buah pala
2. Mengetahui manfaat dan khasiat buah pala.
3. Mengetahui cara mengolah buah pala.
4. Mengetahui buah pala yang berkualitas.




D. Sistematika Penulisan
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Sistematika Penulisan
BAB II : TINJAUAN TEORI
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA



















BAB II
BUAH PALA


A. SEJARAH SINGKAT
Pala (Myristica Fragan Haitt) merupakan tanaman buah berupa pohon tinggi asli Indonesia, karena tanaman ini berasal dari Banda dan Maluku. Tanaman pala menyebar ke Pulau Jawa, pada saat perjalanan Marcopollo ke Tiongkok yang melewati pulau Jawa pada tahun 1271 sampai 1295 pembudidayaan tanaman pala terus meluas sampai Sumatera.

B. JENIS TANAMAN
Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditi perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius "Si Tua". Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Pulau Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna coklat. Pala dipanen biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.
Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun.
Tanaman pala memiliki beberapa jenis, antara lain:
1.    Myristica fragrans Houtt
2.    Myristica argentea Ware
3.    Myristica fattua Houtt
4.    Myristica specioga Ware
5.    Myristica Sucedona BL
6.    Myristica malabarica Lam

C. MANFAAT TANAMAN
Selain sebagai rempah-rempah, pala juga berfungsi sebagai tanaman penghasil minyak atsiri yang banyak digunakan dalam industri pengalengan, minuman dan kosmetik.
1) Kulit batang dan daun
Batang/kayu pohon pala yang disebut dengan “kino” hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. Kulit batang dan daun tanaman pala menghasilkan minyak atsiri.
2) Fuli
Fuli adalah benda untuk menyelimuti biji buah pala yang berbentuk seperti anyaman pala, disebut “bunga pala”. Bunga pala ini dalam bentuk kering banyak dijual didalam negeri.
3) Biji pala
Biji pala tidak pernah dimanfaatkan oleh orang-orang pribumi sebagai rempahrempah. Buah pala sesungguhnya dapat meringankan semua rasa sakit dan rasa nyeri yang disebabkan oleh kedinginan dan masuk angin dalam lambung dan usus. Biji pala sangat baik untuk obat pencernaan yang terganggu, obat muntahmuntah dan lain-lainya.
4) Daging buah pala
Daging buah pala sangat baik dan sangat digemari oleh masyarakat jika telah diproses menjadi makanan ringan, misalnya: asinan pala, manisan pala, marmelade, selai pala, kKristal daging buah pala.

D. KHASIAT PALA
Khasiat dari pala diantaranya adalah :
1.    Pereda sakit perut
Buah pala ternyata sejak zaman dulu dikenal sebagai obat alami untuk mengatasi gangguan pencernaan, diare, dan kembung. Minyak esensial dan zat kimiawi alami lainnya yang ada di dalam buah ini membantu kelancaran saluran pencernaan. Untuk membantu masalah pencernaan, taburkan sedikit, tak lebih dari setengah sendok teh dalam semangkuk oatmeal sarapan setiap hari selama 2 minggu.
2.    Membantu tidur
Jika Anda memiliki masalah untuk tidur, tuangkan segelas susu hangat dan sedikit pala bubuk. Susu mengandung tryptophan, asam amino yang berubah menjadi serotonin dalam tubuh, sementara buah pala membantu serotonin bertahan lebih lama, begitu penjelasan dari Michael Murray, ND, pengarang The Encyclopedia of Healing Foods.
3.    Pereda sakit gigi
Bagi yang pernah merasakan sakit gigi, pasti pernah merasakan obat yang dioleskan dokter pada gigi. Rasanya pedas seperti pala. Ya, karena buah pala memang sudah sejak lama digunakan untuk meredakan sakit gigi dan gusi meradang. "Coba pijatkan satu-dua tetes minyak pala pada gusi jika terasa sakit atau meradang," saran Sara Snow, pengarang Sara Snow's Fresh Living. Tambahannya, zat dalam minyak pala membantu memerangi bakteri dalam mulut yang bisa menyebabkan gigi berlubang.


E. ZAT YANG TERKANDUNG DI DALAM PALA
Biji pala mengandung 73 % gliserida jenuh yang terdiri atas komponen-komponen asam lemak : asam laurat 1,5 %, asam miristat 76,6 %, asam palmitat 10,5 %, asam oleat 10,5 % dan asam linoleat 1,3 %. Proporsi asam miristat yang begitu besar terikat dalam trigliserida menunjukan bahwa senyawa trigliserida, dalam hal ini trimiristin terdapat dalam jumlah atau proporsi yang sama dengan asam mirista. Jika asam palmitat dan asam laurat dibandingkan relatif terhadap asam miristat, maka proporsi trimiristin didalam gliserida adalah kira-kira 77 % atau 55 % dari lemak total. Bomer dan Ebark berhasil mengisolasi 40 % trimiristin dengan cara mentransasi biji pala.
Trimiristin adalah suatu gliserida atau lebih tepat trigliserida yang terbentuk dari gliserol dan asam miristat. Rumus molekulnya adalah :
O – CH2-O- C-(CH2)12CH3
O
CH-O- C-(CH2)12CH3
O
CH2-O-C-(CH2)12CH3
Nama lain dari asam miristat adalah asam tetra tetradekanoar wujudnya berupa kristaL berwarna putih agak berminyak. Rumus molekulnya adalah CH3(CH2)12COOH. Titik leleh 54,4 oC dan titik didih 326,2 oC. Sangat larut dalam alkohol dan eter.
Asam miristat pertama kali di isolasi oleh Playfair pada tahun 1841 dan sekaligus menemukan bahwa asam miristat merupakan komponen utama biji pala ditemukan pula bahwa asam miristat terdapat dalam semua spesies myritica tetapi dalam jumlah yang tidak begitu besar dibandingkan dengan pala.
Meskipun asam miristat larut dalam alkohol dan eter, ia tidak larut dalam air. Sifat ini digunakan untuk mengkristalkan asam miristat dari hasil hidrolisa trimiristin. Kegunaan asam miristat adalah untuk sabun, kosmetik, farfum, dan ester sintesis untuk flafor dan aditif pada makanan.
Prosedur dan tehnik pemisahan asam miristat dari biji pala pada dasarnya adalah ekstraksi trimiristin dari biji pala menggunakan pelarut yang sesuai untuk mendapatkan trimiristin sebanyak-banyaknya. Karena trimiristin ini terdapat dalam biji pala dengan kadar tinggi, maka hasil ekstraksi yang murni dapat dicapai dengan cara ekstrasi sederhana dan kristalisasi. Setelah didapatkan kristal trimiristin yang murni tahap selanjutnya adalah menghidrolisa trimiristin dalam suasana basa sehingga dihasilkan asam miristat dan gliserol. Asam miristat kemudian dipisahkan dengan cara kristalisasi. Reaksi hidrolisa yang terjadi adalah sebagai berikut :
O
CH2-O-C-(CH2)12CH3 CH2-OH
O O
CH-O- C-(CH2)12CH3 + H2O CH-OH + CH3(CH2)12C-OH
O
CH2-O-C-(CH2)12CH3 CH2-OH
Buah pala mengandung zat-zat : minyak terbang (myristin, pinen, kamfen (zat membius), dipenten, pinen safrol, eugenol, iso-eugenol, alkohol), gliseda (asam-miristinat, asam-oleat, borneol, giraniol), protein, lemak, pati gula, vitamin A, B1 dan C. Minyak tetap mengandung trimyristin.
Biji pala dikenal sebagai Myristicae Semen yang mengandung biji Myristica Fragrans dengan lapisan kapur, setelah fulinya disingkirkan. Bijinya mengandung minyak terbang, dan memiliki wangi dan rasa aromatis yang agak pahit. Sebanyak 8 – 17% minyak terbang yang ditawarkan merupakan bahan yang terpenting pada fuli.
F. KEGUNAAN PALA
PaIa dikenal sebagai obat pelepas kelebihan gas di usus dan sebagai obat perut. Kulit dan daunnya mengandung minyak terbang dengan wangi pala yang menyenangkan. Pala Irian dipakai sebagai obat pencahar sedangkan pala jantan dipakai sebagai obat rnencret dan obat perangsang. Bunga kering (kembang Pala) dipakai pada pelbagai campuran jamu.
Getah segar yang berwarna kehijau-hijauan dari buahnya (beserta air) dipakai sebagai obat kumur untuk mengobati sariawan. Sabun Pala beguna untuk mengobati encok. Kegunaan khusus dari biji Pala, yarig dikenal sebagai Nux moschata M.moschata adalah sebagai obat homoeo-pathi. Biji kerasnya setelah dicuci untuk menghilangkan kapurnya, dibuat menjadi tinktur (direndam dalam alkohol) atau tepung. Obat homoeopathis berguna untuk mengobati sakit histeri, sembelit, mencret dan penyakit sulit tidur atau perut kembung.
Biji PaIa telah terbukti berhasil mengobati mencret pada manusia maupun pada hewan. Di India maupun di Indonesia, biji Pala sudah umum dipakai sebagai obat mencret. Berdasarkan pembuktikan di labolatorium bahwa biji pala bereaksi dengan prostaglandin-prostaglandin.
Jika takaran biji pala terlampau tinggi maka akan menimbulkan efek merangsang (hampir mendekati keracunan), karena biji pala menimbulkan efek membius dan menimbulkan rangsangan yang kuat pada urat-saraf disusul oleh depresi dan tanda-tanda keracunan seperti sakit kepala, kejang, halusinasi, pusing kepala, runtuh, dan sebagainya. Biji pala menyebabkan rasa ngantuk, kulit dan selaput lindir kering, gemetaran, hilang ingatan dan rasa berat di kepala
Asam miristat merupakan komponen utama dalam biji pala. Sekitar 76,6 % kandungan asam miristat dalam biji pala. Pada percobaan kali ini untuk mendapatkan asam miristat dilakukan dengan cara ekstraksi soxhlet dari biji pala.
Mula-mula biji pala dihancurkan sampai benar-benar halus kemudian ditimbang, sekitar 67,3582 gr kemudian dibungkus dengan kertas saring yang di ikat kencang dan kemudian dimasukan kedalam soxhlet. Dengan menggunakan larutan kloroform pada rangkaian alat soxhlet tersebut kemudian di panaskan dengan menggunakan alat penangas yang diletakan dibawahnya, serbuk halus biji pala tersebut diekstraksi secara sempurna sampai menghasilkan larutan bening yakni sebanyak 7 kali sirkulasi. Setelah itu labu di dinginkan, dari hasil ekstrak tersebut kemudian ditambahkan 50 ml aseton dan dipanaskan lagi pada penangas air sekitar 1 jam. Setelah itu larutan dalam tabung tersebut didinginkan lagi selama ± 1 jam sebab penghablurannya berjalan lambat.
Kemudian campuran tersebut kembali didinginkan dalam air es selama 1 jam. Selanjutnya disaring dengan cara Buchner, namun hal ini tidak menghasilkan endapan ( tidak terbentuk kristal ). Akibatnya untuk memperoleh asam miristat gagal. Sebab kristal yang diperoleh dari hasil penyaringan tersebut nantinya setiap 0,5 gr kristal akan ditambahkan NaOH GM dan 20 ml ethanol, selanjutnya direfluks selama 1 jam kemudian ditambahkan lagi dengan 20 ml asam klorida pekat tetes demi tetes yang akan membentuk endapan putih, kemudian akan disaring dan dicuci dengan 10 ml air. Dari hasil tersebut diuji titik lelehnya untuk mendapatkan asam miristat.
Pada percobaan telah dilakukan sebanyak 2 kali, namun hasilnya tidak juga didapatkan yaitu berupa endapan/kristal setelah penyaringan. Hal mungkin saja adanya kesalahan prosedur kerja yang ada pada penuntun praktikum.



























BAB III
PENUTUP


A. Kesimpulan
Buah pala mengandung zat-zat : minyak terbang (myristin, pinen, kamfen (zat membius), dipenten, pinen safrol, eugenol, iso-eugenol, alkohol), gliseda (asam-miristinat, asam-oleat, borneol, giraniol), protein, lemak, pati gula, vitamin A, B1 dan C. Minyak tetap mengandung trimyristin.
Biji pala dikenal sebagai Myristicae Semen yang mengandung biji Myristica Fragrans dengan lapisan kapur, setelah fulinya disingkirkan. Bijinya mengandung minyak terbang, dan memiliki wangi dan rasa aromatis yang agak pahit. Sebanyak 8 – 17% minyak terbang yang ditawarkan merupakan bahan yang terpenting pada fuli.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, tentunya penulis menyadari bahwa dalam pembuatannya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun demi kelancaran dan kesempurnaan tugas makalah berikutnya.


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR ................................................................................................  i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................  ii

BAB I      PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG........................................................................... 1
B. TUJUAN................................................................................................. 1
C. MANFAAT............................................................................................. 1
D. SISTEMATIKA PENULISAN.............................................................. 2

BAB II     TINJAUAN TEORI
BUAH PALA.............................................................................................. 3
A. Sejarah Singkat........................................................................................ 3
B. Jenis Tanaman.......................................................................................... 3
C. Manfaat Tanaman.................................................................................... 4
D. Khasiat Pala............................................................................................. 5
E. Zat yang Terkandung di dalam Pala........................................................ 6
F. Kegunaan Pala......................................................................................... 7

BAB III    PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................... 10
B. SARAN................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA         











DAFTARA PUSTAKA






























MAKALAH
CABE MERAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran KKPI


Di susun oleh :
IDA NURAIDAH
X FARMASI A


SMK BHAKTI KENCANA CIAWI
2010/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar